Trenggono Targetkan 30% Laut RI Jadi Kawasan Konservasi di 2045
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan kawasan konservasi laut Indonesia sudah mencapai 28,9 juta hektare, yang terdiri dari 21,5 juta hektare yang ditetapkan dan 7,4 juta hektare yang dicadangkan. Menurutnya d tahun 2045, 30% wilayah laut Indonesia dijadikan kawasan konservasi atau seluas 97,5 juta hektare.
“Marine protection area itu adalah ruang konservasi ini akan kita perluas sampai dengan 30% luas wilayah Indonesia harapannya di 2045 bisa selesai. Saat ini sudah mencapai 28,9 juta hektare,” ungkap dia di Indonesia Marine and Fisheries Business Forum 2024 di Hotel https://38.180.14.226/ Fairmont, Jakarta, Senin (5/2/2024).
Menurut Trenggono, kawasan konservasi ini penting terutama bagi tempat berkembang biak ikan dan biota laut lainnya. Kawasan ini harus benar-benar steril dari penangkapan ikan dan aktivitas lainnya.
“Ini adalah wilayah untuk keberlanjutan karena di dalam wilayah konservasi tempat pemijahan ikan secara alami dan itu tidak boleh di-crossing oleh kapal penangkap ikan atau kapal niaga dan sebagainya,” ucapnya.
Foto: Menteri Perikanan dan kelautan RI, Sakti Wahyu Trenggono saat memberikan pemaparan dalam diskusi panel Indonesia Marine And Fisheries Business Forum 2024, di Fairmont Jakarta, pada Senin (5/2/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Menteri Perikanan dan kelautan RI, Sakti Wahyu Trenggono saat memberikan pemaparan dalam diskusi panel Indonesia Marine And Fisheries Business Forum 2024, di Fairmont Jakarta, pada Senin (5/2/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo) |
Dalam kesempatan itu, Trenggono juga mengundang perwakilan duta besar Filipina. Baginya, Indonesia harus belajar dari Filipina untuk kawasan konservasi.
“Saya kira Indonesia belum bisa di level seperti Filipina, kita ingin belajar seperti Filipina,” sebutnya.
Trenggono pun menegaskan pentingnya kontribusi kawasan konservasi. Bukan hanya sebagai tempat perlindungan biota laut tetapi untuk keberlanjutan kehidupan manusia.
“Jadi kalau ini putus, atau rusak saya kira ini adalah bagian dari keberlanjutan umat manusia,” sebutnya.