Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terpantau menguat di sesi awal perdagangan Selasa (16/5/2023).
Kenaikan hari ini berlawanan arah dengan kinerjanya pada perdagangan kemarin yang ditutup terkoreksi.
Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan terpantau menguat 0,43% ke posisi MYR https://188.116.26.232/3.527 per ton pada pukul 09:00 WIB. Kendati mengalami penguatan, harga CPO masih berada di level terendah sejak pekan lalu.
Pada perdagangan awal pekan Senin (15/4/2023) harga CPO ditutup terkoreksi 0,88% ke posisi MYR 3.616 per ton.
Menguatnya harga CPO terjadi di tengah sinyal negatif yang kembali menghantui harga sang minyak sawit ini. Belakangan, harganya dibebani oleh kekhawatiran atas produksi yang lebih tinggi sementara di sisi lain permintaan lemah.
Saat ini tak bisa dipungkiri bahwa pelaku pasar tengah mengkhawatirkan produksi yang lebih tinggi pada Mei.
Kenaikan produksi membuat mereka berhati-hati, terlebih di tengah melemahnya pasar energi.
“Pasar eksternal secara signifikan membebani kelapa sawit, menyusul erosi harga pada komoditas yang lebih luas, termasuk Dalian palm olein, kedelai Chicago, dan minyak mentah berjangka,” kata analis Agriculture Research Refinitiv dikutip dari Reuters.
Sementara itu, menurut keputusan kementerian perdagangan Indonesia ini menetapkan harga referensi minyak sawit mentah lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar US$ 893,23 per ton untuk periode 16-31 Mei.
Hal ini secara efektif mengurangi pajak dan pungutan ekspor minyak sawit mentah untuk minyak sawit Indonesia, membuatnya lebih kompetitif dibandingkan negara tetangga Malaysia.
Di sisi lain, berdasarkan data surveyor kargo Intertek Testing Services ekspor dari Malaysia selama periode 1-15 Mei naik 4% dari bulan sebelumnya. Sementara itu, kata AmSpec Agri Malaysia, surveyor kargo lainnya melaporkan kenaikan ekspor sebesar 5,2%.
Dari sisi minyak saingannya, ada kabar dari pasokan kedelai dan jagung AS diperkirakan akan meningkat tajam di tahun mendatang karena perkiraan rekor panen untuk kedua tanaman tersebut.
Peningkatan produksi meningkatkan potensi penurunan harga lebih lanjut untuk kedua komoditas tersebut.
Harga Soyoil di Chicago Board of Trade BOcv1 turun 0,04%, memperpanjang kerugian ke sesi keenam berturut-turut. Kontrak soyoil teraktif Dalian DBYcv1 turun 0,2%, sementara kontrak minyak sawit DCPcv1 turun 0,7%.
Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global.
Menurut analis teknikal Wong Tao yang dikutip Reuters, pada perdagangan hari ini harga CPO dapat mencapai target MYR 3.498 atau MYR 3.418 per ton, sementara titik support berada di kisaran MYR 3.563 atau MYR 3.627 per ton.