Saham Bank RI Gak Kompak Lagi Nih, Ada Apa?

Karyawan melintas di depam layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/7/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Saham perbankan Indonesia kelompok KBMI 3-4 terpantau bergerak variatif pada perdagangan sesi I Kamis (30/3/2023).

Dari 13 saham bank KBMI 3-4, tercatat lima saham menguat, empat saham cenderung stagnan, dan empat saham melemah.

Berikut pergerakan saham bank KBMI 3-4 pada perdagangan sesi I hari ini.

Hingga pukul 09:49 WIB, dari saham bank yang mengalami penguatan, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) memimpin penguatan, yakni melonjak 1,63% ke posisi harga Rp 9.350/unit.

Sedangkan dari saham bank yang cenderung stagnan ada PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII), Pt Bank Permata Tbk (BNLI), PT Bank Mega Tbk (MEGA), dan PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN).

Meski pada pagi hari ini cenderung bervariasi, tetapi prospek saham perbankan di RI cenderung masih positif, apalagi prospek pembagian dividen masih berlanjut dalam beberapa hari kedepan, sehingga hal ini dapat menopang pergerakan saham bank di RI, meski ketika melewati periode ex date, saham cenderung terkoreksi.

Di lain sisi, bangkitnya kembali saham perbankan global juga seharusnya menjadi sentimen positif bagi saham-saham perbankan di RI. Hal ini menandakan bahwa krisis perbankan di AS sudah mulai mereda, meski beberapa investor masih khawatir dengan krisis sektor tersebut.

Para pelaku pasar melihat masa-masa buruk perbankan sudah berhasil dilewati.

Sebelumnya Presiden bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Minneapolis, Neel Kashkari dalam wawancaranya dengan CBS mengatakan para pejabat The Fed memantau dampak kejatuhan sektor perbankan “dengan seksama”.

Ia juga menegaskan sistem perbankan saat ini resilien dan sehat, memiliki modal yang kuat dan likuiditas yang cukup memadai serta mendapat dukungan penuh dari The Fed dan regulator lainnya.

Meski demikian, Kashkari mengakui masih akan ada tekanan di sektor perbankan.

“Saya tidak mengatakan semua tekanan sudah hilang, saya memperkirakan proses ini memerlukan waktu beberapa saat. Tetapi secara fundamental. sistem perbankan sehat,” kata Kashkari sebagaimana dilansir CNBC International.

Pergerakan saham perbankan juga lebih stabil di pekan ini, bahkan menguat tajam pada Senin lalu.

Selain itu, harapan investor akan semakin dovish-nya The Fed juga menjadi sentimen positif pada hari ini. Pasar berharap bahwa The Fed akan semakin melunak kedepannya. Hal tersebut tercermin dari perangkat FedWatch milik CME Group, pasar melihat ada probabilitas sebesar 54% The Fed akan memangkas suku bunganya 25 bp menjadi 4,5% – 4,75%.

Namun, pasar masih menanti rilis data final pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal IV-2022, sehingga mereka cenderung wait and see pada hari ini.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*