PT Pertamina (Persero) menyampaikan hingga kini masih berkoordinasi dengan pemerintah terkait rencana pembelian minyak mentah asal Rusia. Pasalnya masih ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.
SVP Strategy & Investment PT Pertamina (Persero) Daniel S. Purba mengatakan ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan secara matang sebelum Pertamina melakukan pembelian minyak mentah dari negeri beruang merah. Dengan demikian, proses pembelian minyak mentah dapat berjalan lancar.
“Ada pertimbangan lain yang kita pertimbangkan sebelum kita eksekusi dan pastikan aspek tersebut ini tidak bakal terganggu jadi memang pertimbangannya tidak simpel banyak faktor lain yang harus kita pertimbangkan di samping faktor korporasi dan juga konsultasi kita di pemerintah ini masih terus berproses,” ujar dia saat ditemui usai acara Energy & Mining Outlook, dikutip Kamis (2/3/2023).
Oleh sebab itu, ia berharap agar situasi semakin membaik. Sehingga rencana pemerintah dan Pertamina untuk pembelian minyak mentah asal Rusia dapat segera dieksekusi.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, meluapkan kekesalannya terkait rencana pembelian minyak mentah asal Rusia. Pasalnya, hingga saat ini rencana tersebut tak kunjung terealisasi.
Hal tersebut ia ungkapkan saat bertemu dengan Menteri Ekonomi Rusia. Luhut kesal lantaran pihaknya juga telah pergi ke Rusia untuk mendiskusikan hal tersebut. Namun hingga lima bulan lamanya menunggu, penjajakan pembelian minyak mentah asal Rusia tak pernah terjadi.
“Saya tantang itu Rusia mana minyakmu? Sekarang minyak sudah turun baru kau tawarin, kami sudah tidak butuh kau lagi, dia bilang oke kita perbaiki apa kau tawar insurance dari Rusia boleh dari Rusia dari bulan pun boleh make it simple,” ujar Luhut dalam dalam acara Saratoga Investment Summit 2023, Kamis (26/1/2023).