Indonesia tahun ini memegang tongkat estafet Keketuaan ASEAN. Kepemimpinan Indonesia untuk mendukung ekonomi kawasan ASEAN akan diusung lewat tema Asean Matters: Epicentrum if Growth.
Dalam rangkaian pertemuan utama tersebut, para delegasi akan menyusun langkah kolektif dan kolaboratif untuk mewujudkan tiga prioritas capaian ekonomi.
Ketiga prioritas itu yakni membangun kembali pertumbuhan wilayah, konektivitas, dan daya saing baru (recovery rebuilding), mempercepat transformasi dan partisipasi ekonomi digital inklusif (digital economy), mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan untuk masa depan yang tangguh (sustainability).
Indonesia bertekad mengarahkan kerja sama ASEAN tahun 2023 untuk melanjutkan dan memperkuat relevansi ASEAN dalam merespons tantangan kawasan dan global, serta memperkuat posisi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan untuk kemakmuran rakyat ASEAN
“Kerangka tersebut diharapkan dapat memperkuat para negara anggota ASEAN dalam menghadapi tantangan ekonomi dunia melalui langkah bersama sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia atau Epicentrum of Growth,” jelas Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo beberapa hari lalu, dikutip Kamis (30/3/2023).
Cara untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi itu adalah dengan memperkuat kerja sama di berbagai bidang, seperti kesehatan, mengingat pandemi Covid-19 belum tuntas. Selain itu juga kerja sama di bidang energi, pangan, dan keuangan.
ASEAN diyakini akan menjadi the bright spot pertumbuhan ekonomi dunia, namun saat ini tengah menghadapi tantangan serius dari ketidakpastian ekonomi global.
Kini bertambah lantaran adanya sejumlah jatuhnya beberapa bank di Amerika Serikat (AS) dan Eropa, mulai dari Silicon Valley Bank, Signature Bank, dan Silvergate Bank. Juga seperti bank-bank di Eropa yang mengalami hal serupa, yakni Credit Suisse dan Deutsche Bank AG.
Gubernur BI Perry Warjiyo pun baru-baru ini telah mengingatkan akan kewaspadaan ASEAN sebagai negara yang rentan terhadap guncangan ekonomi.
“Ekonomi kecil dalam menghadapi krisis keuangan global, tentu kami harus mengambil kebijakan yang hati-hati. Namun, tentu juga harus inovatif dalam menyikapi kebijakan itu,” jelas Perry dalam Gala Seminar Enhancing Policy Calibration for Macro-Finance Resilience di BNDCC, Bali, Rabu (29/3/2023).
“Oleh karena itu, kita harus bersiap dari berbagai macam krisis,” kata Perry lagi.
Timor Leste resmi menjadi anggota ASEAN dan direncanakan hadir dalam pertemuan AFMGM di Bali. Dengan bertambahnya Timor Leste, maka kini anggota ASEAN akan menjadi 11 negara.
Ke-11 negara ASEAN saat ini yakni, Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja dan Timor Leste.
Pengukuhan Timor Leste menjadi anggota ASEAN, akan diselenggarakan bertepatan dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pada September 2023 mendatang di Labuan Bajo.
Pemimpin negara ASEAN juga kini tengah memasang siaga penuh atas efek rambatan krisis. Oleh karena itu, yang akan jadi diskusi penting dalam KTT ASEAN adalah kekuatan financing ASEAN.
Financing ASEAN juga akan melibatkan negara kawasan Asia Timur Laut, yakni Jepang, Korea Selatan, dan China, yang kemduian disebut sebagai ASEAN Plus Three (ASEAN+3).
Selain financing, Local Currency Transactions (LCT) juga akan terus dikembangkan oleh sesama negara kawasan. Harapannya, para negara kawasan tidak lagi tergantung dengan dolar Amerika Serikat (AS).