Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengklaim bahwa pasar keuangan domestik mampu menjaga tingkat yield Surat Berharga Negara (SBN) agar tidak terlalu volatile.
Catatan Sri Mulyani mengungkapkan yield atau imbal hasil SBN relatif moderat. Yield SUN IDR 10 tahun turun 7,2% year-to-date (ytd) menjadi 6.43%, dibandingkan yield surat utang local currency tenor https://cicakrowoh.shop/ 10 tahun Filipina turun -15,6% menjadi 5,84%, India -4,4% menjadi 7%, dan Brasil turun -6,6% menjadi 11,93%.
“Untuk SBN local currency kita mengalami penurunan yield sehingga menyebabkan spread-nya terhadap Indo global bond 10 tahun mengalami penyempitan,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita edisi Mei 2023, dikutip Selasa (23/5/2023).
Spread yield SBN denominasi rupiah (local currency) terhadap US treasury 10 tahun juga mengalami penurunan di 274 basis poin.
“Ini paling rendah kalau kita bandingkan situasi Januari tahun 2022 yang lalu spread kita local currency dengan 10 tahun US Treasury adalah di 474 basis poin,” katanya.
Menurut Sri Mulyani, posisi Indonesia ini hampir mirip dengan Filipina yang spread-nya ada di sekitar 217 basis poin, dibandingkan Brasil yang mencapai 818 basis poin atau Meksiko yang mencapai 515 basis poin.
Tingginya yield tersebut karena kedua negara menaikkan suku bunga acuan sangat tinggi dan tentu berimbas pada surat berharga mereka.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Suminto menegaskan bahwa yield SBN 10 tahun turun 55 basis poin secara tahun kalender (ytd), disupport oleh aliran modal masuk yang menekan yield ke bawah.
Dari catatan DJPPR Kemenkeu, dia mengatakan inflow ke pasar SBN hingga 21 Mei 2023 mencapai Rp 60,65 triliun, termasuk inflow pada April sebesar Rp 4,9 triliun. Pada Mei 2023, Suminto mengaku per 16 Mei 2023 masih sedikit outflow Rp 0,15 triliun.
“Hingga kemarin 21 Mei itu sudah positif kembali Rp 1,43 triliun, secara month to date. Dengan demikian pasar SBN kita cukup supportif didukung capital inflow di pasar SBN kita,” kata Suminto.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menuturkan mengecilnya spread atau selisih imbal hasil SBN 10 tahun dan US Treasury 10 tahun berarti Indonesia memiliki pengelolaan ekonomi makro yang baik.
“Artinya risiko dianggap mengecil di tingkat investor internasional kita. Ini adalah perkembangan yang baik dan harus terus kita kapitalisasi,” tegasnya.
Ke depannya, Suahasil menegaskan pihaknya akan terus menjaga bagaimana spread ini harus tetap dijaga.