Konsumsi Minyak Sawit RI Tahun 2024 Diprediksi Naik 2 Juta Ton Lebih
Konsumsi minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) domestik diprediksi bakal meningkat lagi tahun 2024 ini.
Pada tahun 2023, konsumsi CPO nasional diproyeksikan mencapai 23,28 juta ton, meningkat dari tahun 2022 yang tercatat sebanyak 21,14 juta ton.
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Mukti Sardjono dalam webinar Outlook Perkebunan 2024 digelar Gamal Institute, Selasa (30/1/2024). Menurutnya, hilirisasi akan semakin memperkuat industri minyak sawit di dalam negeri.
“Konsumsi CPO tahun 2024 diperkirakan akan meningkat sekitar 9,08% menjadi 25,40 juta ton. Kebutuhan untuk makanan, biodiesel, dan oleochemical akan meningkat,” https://hellokas.site/ kata Mukti.
“Hal ini akan menggerus volume ekspor karena produksi relatif tak meningkat signifikan. Produksi tahun ini kemungkinan hanya naik sekitar 4% menjadi 55,8 juta ton,” tambahnya.
Dia menuturkan, mandatori biodiesel B35 jadi salah satu pendorong kenaikan konsumsi CPO lokal secara signifikan. Belum lagi, lanjutnya, pemerintah akan semakin gencar menaikkan mandatori biodiesel dari B35 ke B40 bahkan B45.
Mukti memaparkan, konsumsi CPO domestik untuk kebutuhan biodiesel pada tahun ini diprediksi mencapai 11,6 juta ton, naik dari tahun 2023 yang diproyeksikan sebesar 10,61 juta ton. Sementara konsumsi untuk pangan ditaksir sebesar 11,2 juta ton dan untuk oleochemical sekitar 2,6 juta ton.
Menurut Mukti, ekspor minyak sawit (CPO dan turunannya) tahun 2024 ini bakal susut 11,95% menjadi jadi 29 juta ton. Dari tahun 2023 yang diproyeksikan mencapai 23,26 juta ton.
Dengan begitu, stok akhir tahun 2024 diprediksi bakal mencapai 4,7 juta ton, nadik dari tahun 2023 yang diperkirakan mencapai 3,4 juta ton.
“Ekspor kita tidak lagi hanya dalam bentuk mentah atau bahan baku. Tahun 2019 kita ekspor dalam bentuk CPO sebanyak 7,4 juta ton. Tahun 2022 menjadi hanya 3,4 juta ton. Jadi tiinggal 10% dalam bentuk bahan baku (CPO), selebihnya dalam hasil refinery (turunannya),” katanya.
“Negara tujuan utama ekspor kita ke China, India, Pakistan, Timur Tengah, Bangladesh, dan Uni Eropa,” pungkas Mukti.