Presiden Taiwan Tsai Ing Wen tiba di New York, Amerika Serikat (AS), pada Rabu (29/3/2023) waktu setempat. Ketibaannya ini terjadi saat China sedang berupaya penuh untuk mengucilkan Taipei dari interaksi internasional.
Dikutip AFP, kunjungan Tsai Ing Wen di New York hanya merupakan transit dalam perjalanan ke Amerika Tengah. Ia diketahui akan bertemu dengan para pemimpin Guatemala dan Belize untuk menopang hubungan dengan sekutu diplomatik tersebut.
Namun, dalam perjalanan kembali ke Taiwan, Tsai akan berhenti lagi di California. Di mana Ketua DPR AS Kevin McCarthy, mengatakan akan mengadakan pertemuan dengannya di sana.
Hal ini membuat marah China. Pemerintah Presiden Xi Jinping berulang kali menegaskan klaim bahwa Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.
“Kami mendesak pihak AS untuk tidak mengulangi permainan api pada pertanyaan Taiwan,” kata Kuasa Kedutaan China di Washington, Xu Xueyuan, seraya menyinggung kunjungan Ketua DPR AS tahun lalu Nancy Pelosi, yang meningkatkan eskalasi Selat Taiwan.
Sementara itu, analis mengatakan persinggahan Tsai di AS terjadi pada waktu yang penting. Apalagi Beijing telah meningkatkan tekanan militer, ekonomi dan diplomatik terhadap Taiwan sejak Tsai berkuasa pada tahun 2016.
China juga berupaya untuk “memburu” sembilan sekutu diplomatik Taipei. Beberapa negara yang dekat dengan Taiwan, kini mengakui China.
“Upaya Beijing untuk memburu mitra diplomatik Taiwan akan menyebabkan Taiwan mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan AS,” kata James Lee, seorang peneliti hubungan AS-Taiwan di Academia Sinica.
AS sendiri sebenarnya tetap menjadi sekutu terpenting Taiwan dan pemasok senjata terbesarnya. Hal ini tetap dilakukan Washington meski pada 1979 lalu AS mengakui prinsip ‘Satu China’, di mana hanyalah Beijing yang dapat merepresentasikan China dan bukan Taipei.
“Hilangnya hubungan resmi dengan negara ketiga akan diimbangi dengan memperdalam hubungan tidak resmi Taiwan,” tambah Lee.
Xi Jinping sendiri sebelumnya telah menyuarakan akan membatalkan apa yang disebutnya sebagai ‘plot’ kemerdekaan Taiwan. Ia menganggap hal itu ilegal dan suatu saat Taiwan harus bersatu dengan China.
Sebagian analisa menyebut perebutan Taiwan oleh China diprediksi dapat dilakukan dengan upaya militer. Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo Cheng pada 2021 lalu bahkan mengatakan China mungkin akan menyerbu pulau itu pada 2025 mendatang.